Kegiatan Campus ON Duty (COD) Dalam Pendampingan Belajar Literasi Baca Tulis Sekolah Dasar Di kecamatan Banyakan

Konsep literasi biasanya dikenal masyarakat sebagai kemampuan membaca. Apakah benar demikian? Anggapan masyarakat mengenai konsep literasi ini sebenarnya salah. Konsep literasi sendiri lebih universal dan kompleks. Bahkan literasi sangat berkaitan erat dengan dunia ilmu pengetahuan.

Istilah literasi sebenarnya diambil dari bahasa Inggris, yaitu literacy yang artinya kemampuan untuk membaca dan menulis. Sementara itu, akar kata lain yang senada, mencakup literal atau sesuai dengan kenyataan, literary atau mengenai sastra, literate yaitu bisa membaca dan menulis, literaty yaitu orang yang belajar tentang sastra, serta literature yaitu buku-buku, kesusastraan Darmanto dan Wiyoto (dalam Ahmadi dan Ibda) (2022). Oleh karena itu, literasi didefinisikan sebagai melek huruf.

Literasi bukan hanya berkaitan dengan kemampuan membaca. Literasi berkaitan erat dengan usaha untuk mendapatkan informasi, ilmu pengetahuan serta aspek melek komputer, informasi, internet, dan digital. Literasi yang bersifat luas, perlu didesain menarik sebagai jurus untuk mengentaskan buta aksara di Indonesia dan juga untuk meningkatkan SDM di Indonesia. Oleh karena itu, perlu digerakkan gerakan literasi dasar di sekolah. Berikut akan dipaparkan mengenai gerakan literasi dasar di sekolah dasar.

Aktivitas literasi baca tulis dapat dilakukan melalui pembelajaran dalam kelas (intrakurikuler) maupun pembelajaran luar kelas (ekstrakurikuler). Aktivitas literasi baca tulis melibatkan beberapa kemampuan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, melihat, dan menulis. Kegiatan literasi baca tulis yang diterapkan di SDN Tiron 3 dan 4 dalam program Campus On Duty Universitas Nusantara PGRI Kediri antara lain sebagai berikut.

1. Club Membaca

Kegiatan club membaca diterapkan sebagai salah satu ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh mahasiswa Campus On Duty Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap membaca dan cerita. Dengan membaca banyak buku, diharapkan siswa-siswi di SDN Tiron 4 memiliki pengetahuan yang luas dan selalu memiliki kemauan untuk membaca. Terlebih lagi mereka tinggal di daerah yang masih tertinggal.

Sasaran dari kegiatan club membaca ini adalah siswa-siswi kelas tinggi, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Kegiatan ini dilaksanakan di perpustakaan SDN Tiron 4.  Aktivitas dalam kegiatan club membaca adalah sebagai berikut.

  1. Siswa diberi waktu untuk memilih buku bacaan yang ada di perpustakaan.
  2. Setelah memilih buku bacaannya, siswa diminta untuk membaca buku yang telah
    dipilih dengan waktu yang telah ditentukan.
  3. Setelah itu, siswa diminta menceritakan isi dari buku yang telah dibaca di depan
    teman-temannya.
  4. Selain itu, kegiatan club membaca terkadang diselingi dengan kegiatan read aload
    atau membaca bergilir.
  5. Membuat pojok baca di sudut kelas, agar siswa siswi tinggi minat bacanya.
  6. Mengajak siswa untuk mempercantik dan menata buku – buku di perpustakaan.
  7. Melakukan penggalangan buku cerita anak agar siswa tertarik berkunjung ke
    perpustakaan sekolah.

2. Read Aload

Kegiatan read aload bertujuan agar siswa terbiasa membaca buku setiap hari. Selian itu, kegiatan ini juga bermanfaat agar siswa dapat menemukan kosakata baru dan menebak makna dengan benar. Dengan demikian, siswa bukan hanya lancar membaca namun juga dapat memahami makna bacaan yang telah ia baca.

Sasaran dalam kegiatan read aload ini adalah siswa-siswi kelas tinggi, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali, bersamaan dengan kegiatan club membaca. Kegiatan ini dilaksanakan di perpustakaan SDN Tiron 4. Berikut merupakan aktivitas dalam kegiatan read aload.

  1. Siswa diberi buku yang akan dibaca bersama-sama.
  2. Mahasiswa Campus On Duty membimbing siswa untuk membuka halaman buku
    yang akan dibaca.
  3. Siswa diminta membaca secara bergilir atau bergantian.
  4. Setelah selesai membaca, siswa diminta untuk menuliskan kosakata yang telah
    ditentukan oleh guru dalam kertas post-it.
  5. Siswa diminta menempelkan kertas post-it ke tempat yang telah ditentukan.

3. Mind Mapping 

Mind mapping sebagai salah satu teknik mencatat yang akan membantu seseorang dalam memetakan pikiran kreatifnya secara efektif kemudian memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak baik otak kanan maupun otak kiri di dalam diri seseorang, dan juga sebagai  cara kreatif dan solusi bagi anak SD yang ingin mempertajam daya analisa dan logika karena tidak lagi dituntut mencatat buku sampai habis kemudian menghafalnya. Selain itu Mind Mapping juga Merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunaan garis lengkung, warna dan gambar.

Kegiatan mind mapping yang diterapkan kepada siswa yaitu dengan membuat suah gambar dan ditempelkan dibuku gambar di lingkungan sekolah. Mind Mapping yang sudah dibuat di kertas gambar nantinya akan di tempelkan didinding belakang kelas.
Langkah – langkah membuat mind mapping

  1. Memulai dari tengah kertas kosong.
    Dengan memulai pembuatan mind mapping dari tengah kertas yang kosong
    dianggap akan memberikan kebebasan bagi otak kita untuk menyebarkan
    pembahasan ke segala arah.
  2. Menggunakan gambar atau foto untuk ide utama
    Langkah berikutnya kalian harus menggunakan gambar atau foto untuk ide
    utama kalian. Hal ini disebabkan karena gambar atau foto dapat membantu kita
    untuk lebih fokus dan dapat mengaktifkan otak kita.
  3. Menggunakan warna
    Jika kita membuat mind mapping pastikan kita menggunakan beberapa warna.
    Hal ini disebabkan karena warna sama menariknya dengan gambar yang
    digunakan dalam mind mapping.
  4. Menghubungkan cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan ke cabang
    cabang selanjutnya.
    Proses penghubungan cabang ini dapat memudahkan kita karena otak bekerja
    menurut asosiasi. Otak sendiri senang mengaitkan dua atau tiga hal sekaligus.
  5. Membuat garis yang melengkung
    Dibandingkan membuat garis yang lurus, kalian lebih disarankan untuk
    membuat garis yang melengkung karena garis yang lurus akan membuat otak
    kalian bosan sehingga lebih sulit untuk menyerap materi.
  6. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis
    Penggunaan kata kunci tunggal dapat memberikan lebih banyak daya dan
    fleksibilitas pada mind map yang kita buat.
  7. Menggunakan gambar
    Selain menggunakan gambar pada pusat kita juga harus menambahkan gambar
    pada setiap cabangnya untuk membantu kita menyerap materi yang disampaikan dalam mind map
Gambar 1. Penerapan mind mapping

Sedangkan penerapan literasi baca tulis yang di lakukan mahasiswa Campus On Duty (COD) pada kelas IV SDN Tiron III dengan cara membaca buku cerita dan setelah mereka membaca apa yang didapat dari cerita tersebut ditulis pada lembaran kertas. Kemudian setelah membaca dan menulis guru menunjuk secara bergilir beberapa siswa untuk diminta menceritakan kembali di depan teman-temannya terkait gambaran isi buku cerita yang mereka baca.

Setelah menceritakan kepada teman-temannya kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk membudayakan belajar membaca buku yang sudah disediakan dan akan selalu didampingi oleh mahasiswa COD (Campus On Duty).
a. Ruang Lingkup Literasi Baca Tulis
Literasi Baca Tulis mencakupi keseluruhan literasi dasar karena semua bidang atau literasi dasar lainnya seperti numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan juga menggunakan kemampuan membaca dan menulis sebagai kemampuan dasarnya. Ada dua fokus dalam kegiatan pengembangan kemampuan literasi baca-tulis, yaitu kegiatan untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulis; dan sekaligus mengembangkan kemampuan isi literasi (bidang kajian atau topik yang ada dalam teks yang dibaca/ditulis).
b. Manfaat Literasi Baca Tulis
• Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.
• Membuat otak bisa bekerja optimal.
• Menambah wawasan.
• Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.
• Mengembangkan kemampuan verbal.
• Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.
• Melatih fokus dan konsentrasi.
• Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.

Gambar 2. Peserta didik melakukan literasi baca tulis

(Rosa Imani khan1, Novi Nitya Santi2, Sutrisno Sahari3, Alfi Laila4, Veny Iswaningtyas5, Wahyudi6, Bagus Amirul Mukmin7)